Kamis, 03 September 2009

Budaya

Pelantun Iko – Iko Meninggal dunia.

M. Syukur atau biasa di panggil wa Candra, biasa juga di panggil Puto Syukur, Si Pelantun Iko – Iko ( sastra Bajo ), telah meniggal dunia, pada Sabtu, 29 Agustus 2009 pukul 2.15 dini hari, setelah sebelumnya menderita sakit, di rawat 14 hari di rumahnya dan 2 hari di rumah sakit.

Puto Syukur meninggal di RSUD Sultra ,dalam usia 48 tahun, penyebab kematiannya di duga mengidap penyakit Hepatitis, almarhum di kebumikan di pemakaman umum Kelurahan Lapulu kota Kendari. Ia meninggalkan satu isteri dan empat orang anak.

Dalam kesehariannya Beliau terkenal dengan nyanyian Iko – iko nya yang merupakan cerita-cerita tentang budaya bajo yang sekarang terancam punah karena pelantun iki-iko sudah jarang. Ia juga terkenal dengan pengobatan tardisional yang di kuasainya. Tak sedikit warga yang berobat kepada sosok yang di kenal ramah ini.

Ia juga merupakan pengurus Kerukunan Keluarga Bajo ( Kekar Bajo Sultra ), ia selalu aktif di kegiatan – kegiatan Kekar Bajo. Di setiap acara – acara kesenian bajo ia selalu tampil membawakan iko-ikonya , sebagai suatu cerita rakyat yang di dalamnya banyak mengandung unsur agama, sosial, budaya, bahkan kehidupan remaja pun di ceritakan. Ia begitu piawai membawakannya. Kadang persoalan sosial yang terjadi saat ini tak lepas dari untaian kata dari iko-iko yang ia bawakan .

Di Lapulu tempat tinggalnya ia terkenal berjiwa sosial , ramah dan akrab kepada setiap orang. “ saya tidak menyangka beliau akan pergi ( meninggal , red ) secepat itu, padahal dia adalah orang yang baik hati, ramah , suka menolong dan dia juga humoris” , Ujar Puto Haerudin 62 Tahun. Tapi semua itu adalah kehendak yang di atas, kita Cuma bisa berdoa semoga amal ibadahnya di dunia di terima Allah SWT. Tambah warga Lapulu ini.

Kami merasa begitu kehilangan sosok ayah yang penuh tanggung jawab , tutur Candra 22 Thn anak pertama beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar